Thursday, September 8, 2016

Apa Hubungan Antara Teks dan Konteks



Teks tidak dapat dipisahkan dari konteks. Istilah konteks berasal dari kata “teks” yang memperoleh awalan “con” yang  berarti ditenun bersama. Awalan con memiliki arti “being together” sehingga dapat diartikan bahwa kata konteks mengacu pada elemen-elemen yang menyertai teks.
Ada dua konteks yang berdampak pada penggunaan bahasa menurut Halliday. Yakni konteks budaya dan konteks situasi. Konteks situasi merupakan unsur yang paling kuat dampaknya terhadap penggunaan bahasa, dan terdiri dari tiga aspek, yakni field, mode dan tenor.  Selanjutnya tiga aspek tersebut akan membentuk sebuah teks.  Ketiga unsur ini mempengaruhi pilihan bahasa kita. 


Field (medan/lokasi) mengacu pada apa yang sedang berlangsung atau yang sedang dibicarakan. Berisi tentang apa, kapan, dimana, bagaimana dan mengapa sebuah proses sosial terjadi.  Topik dari teks bisa berkenaan kegiatan atau apa saja yang dipelajari, termasuk topiktopik berkaitan dengan mata pelajaran di kelas.

Tenor (pelaku) berkaitan dengan siapa saja pelaku yang terlibat dalam suatu proses sosial, yang mengarah kepada hubungan interpersonal antara pihak-pihak yang terlibat atau who is involved. Tenor  mengacu pada channel simbolik atau wavelength yang dipilih yang betul-betul merupakan satu fungsi atau beberapa fungsi semiotik yang ditugaskan kepada bahasa dalam situasi itu. Bahasa yang dipakai oleh penulis kepada teman akan berbeda dengan bahasa yang dipakai untuk atasan atau orang lain yang belum dikenal.

Mode atau channel (sarana) mengacu pada pertimbangan jalur komunikasi bahasa yang dipakai, menggunakan bahasa lisan atau tulisan, jarak antara orang yang berkomunikasi dalam ruang dan waktu, apakah mereka bertemu muka atau terpisahkan oleh ruang dan waktu.

1 comment: