Fungsi sosial
Fungsi sosial teks deskriptif adalah membanggakan, menjual,
mengagumi, mengenalkan, mengidentifikasi, mengkritik.
Unsur kebahasaan
1. Kata benda yang terkait
dengan orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, dengan atau
tanpa a dan the, plural (s), this, that, those, my, his, dan
seterusnya.
2. Kata sifat tentang orang,
binatang, benda dalam kehidupan siswa di rumah, sekolah, dan sekitarnya, dengan
atau tanpa kata keterangan quite, very, extremely, dan seterusnya.
3. Kata kerja untuk
menyatakan keadaan dan deskripsi tempat dalam simple present tense.
4. Penggunaan nominal
singular dan plural secara tepat, dengan atau tanpa a, the, this, those, my,
their, dan sebagainya secara tepat dalam frasa nominal
5. Simple Past Tense untuk
mendeskripsikan suatu tempat dan keadaan di masa lalu
Menentukan koherensi dan kohesif
Koherensi atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai coherence
dan cohesiveness adalah kesinambungan antara bagian yang satu dengan
bagian yang lain jika disatukan membentuk satu teks yang padu. Dalam teks description
ini, deskripsi yang disajikan harus memiliki kesinambungan dan kesatuan dengan
identification yang dibuat. Berikut ini disajikan contoh sebuah teks deskripsi.
Pada contoh di atas semua deskripsi yang ditulis merupakan unsur
pendukung untuk memberi gambaran tentang negara Greece sehingga ketika
seseorang selesai membaca teks tersebut, ia akan memiliki gambaran lengkap
tentang negara Greece.
Teks Deskriptif
Ketika Anda ingin memberitahu teman Anda tentang teman baru Anda,
mencari sesuatu yang hilang, atau ingin mengetahui tempat tertentu, apa yang
akan Anda lakukan? Apakah Anda hanya akan menyebutkan nama orang/benda/tempat tersebut,
seperti "Saya punya teman baru. Saya sangat suka dia.‟ „Pak, saya kehilangan
dompet saya. Tahukah Bapak di mana dompet saya itu?‟ „Pantai Raja Ampat.‟
Alangkah membingungkannya apa yang Anda ungkapkan itu. Pasti orang yang Anda
ajak bicara akan bertanya, ‟Seperti apakah teman baru Anda itu?
Apakah dia menyenangkan? Mengapa Anda menyukainya?‟ Demikian pula
ketika Anda sedang melaporkan dompet Anda yang hilang, pasti seseorang yang
Anda beri laporan minimal akan bertanya, ‟Apakah warna dompet Anda? Apa saja isinya?‟
Siapa yang paham maksud Anda dengan mengatakan "Raja Ampat"?
Apakah Anda bermaksud memberitahu seseorang tentang Raja Ampat
atau menanyakannya?
Untuk memperjelas semua itu, maka Anda perlu mendeskripsikannya.
Jika Anda ingin memberitahukan tentang teman baru Anda, maka sebaiknya Anda mendeskripsikannya
dengan jelas, seperti „Saya mempunyai teman baru. Namanya ibu X. Dia mengajar
di sekolah Y. Menurut saya, dia sangat cantik dan baik. Dia tinggi, kulitnya
bersih, dan wajahnya oval. Lesung pipitnya menambah kecantikannya. Dia tidak
hanya cantik, tapi juga ramah, suka menolong, dan rajin.
Dia selalu datang ke tempat kerjanya sebelum bel berbunyi. Saya
suka dengan orang seperti ini.‟ Jika Anda melaporkan dompet Anda yang hilang,
Anda jangan berharap orang lain pasti tahu tentang dompet Anda, apa warnanya,
bahannya, isinya, dan lain-lain. Minimal Anda harus menggambarkannya, seperti "Pak, saya akan melaporkan dompet saya yang hilang. Warnanya hitam, terbuat
dari kulit. Isinya uang 5 juta rupiah, KTP, SIM A, STNK Mobil No. Pol. H 9344
A, Kartu Askes, Kartu NPWP, 10 ATM Bank, 5 kartu kredit, dan lain-lain.‟
Demikian pula ketika Anda menyebutkan "Raja Ampat". Anda harus membedakan,
apakah Anda sedang menanyakan atau memberitahu tentang Raja Ampat. Jika Anda bermaksud
menanyakannya, maka minimal Anda akan berkata,‟ Di manakah letak Raja Ampat?
Bagaimanakah kita bisa pergi ke sana? Berapakah biaya ke sana?
Jika saya berangkat dari Semarang, saya harus melalui mana saja?
Di manakah saya bisa menginap? Seperti apakah Raja Ampat? Apa yang perlu saya persiapkan
untuk pergi ke sana? Apa yang bisa saya nikmati di sana? Apa oleh-oleh khas
dari sana?‟ Lain lagi jika Anda bermaksud memberitahukan orang lain tentang
pantai Raja Ampat, maka sebaiknya Anda menggambarkannya.
Teks deskriptif menggambarkan apa yang kita maksud tentang orang/benda/tempat
tertentu. Kane (2000) menyebutkan bahwa teks deskriptif adalah teks yang
menjelaskan gambaran seseorang, benda, atau tempat tertentu untuk menggambarkan
atau mengungkapkannya. Terwilliger (2011) berpendapat bahwa teks deskriptif
digunakan untuk mendeskripsikan orang atau benda tertentu dengan menyampaikan
kepada pembaca bagaimana kelihatannya, suaranya, baunya, ataupun rasanya.
Untuk mendeskripsikan orang/benda/tempat tertentu, Anda perlu
fokus terhadap orang/benda/tempat tersebut saja. Gambarkan orang/benda/tempat
tersebut apa adanya. Jika Anda bermaksud menggambarkan Valentino Rossi,
fokuslah pada dia. Anda tidak perlu menggambarkan panjang lebar tentang motor
yang digunakannya untuk mengikuti balapan motor, apalagi menggambarkan rumahnya
yang luas dan bagus, misalnya ""Valentino Rossi is a great MotoGP racer. His
Movistar Yamaha is very amazing. It runs very fast that makes him win the race.
He looks more handsome with his Movistar Yamaha." Fokus deskripsi
seperti ini sudah bergeser dari menggambarkan Valentino Rossi ke
motor Movistar Yamahanya.
Gunakanlah simple present tense jika Anda mendeskripsikan
orang/benda/tempat tertentu, kecuali Anda mendeskripsikan orang yang sudah
meninggal, atau mendeskripsikan orang yang sekarang tidak seperti dulu lagi.
Misalnya "Melly Goeslow is (bukan was) a very tallented
song composer. She composes hundreds of songs and most are listed as favorite
ones. She used to sing her own songs, but now she composes songs for other
singers. She is full-figured, but looks charming. Her voice is
very nice. She will wait for her singers to take the vocal patiently.
She liked jumping when she sang a song, but now she just moves around
where she stands."
Beberapa fitur kebahasaan lain yang digunakan dalam teks
deskriptif adalah 'linking verbs’ dan "adjectives". Perhatikan
beberapa kata yang dicetak tebal di dalam teks di atas.
Teks deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena tentang
kondisi atau karakteristiknya apa adanya. Struktur generik teks deskriptif
sangat sederhana, hanya terdiri dari dua bagian, yaitu identifikasi/pengenalan
dan deskripsi/penggambaran. Pada bagian identifikasi, kita mengenalkan
siapa/apa yang akan dideskripsikan. Sementara bagian deskripsi menggambarkan
bagian, kualitas atau karakteristik dari orang/benda/tempat yang
dideskripsikan. Untuk mendeskripsikan orang tertentu, kita bisa menambahkan
kebiasaannya, kesukaannya, dan kualitasnya melalui kepribadiannya. Sementara
untuk mendeskripsikan benda tertentu, kita bisa menambahkan dengan fungsi benda
tersebut untuk dideskripsikan. Untuk mendeskripsikan karakteristik tempat tertentu,
kita bisa menggambarkan apa yang bisa/tidak bisa/tidak boleh dilakukan di
tempat tersebut, kalau perlu apa bahayanya jika kita tidak mematuhi apa yang seharusnya
kita lakukan/tidak lakukan di tempat tertentu, berapa tiket masuknya, jika
harus membayar, dan lain-lain.
Faktor kontekstual/konteks sosial jenis teks ini adalah suatu
pemerian/deskripsi benda, hewan, atau manusia yang khusus (sesuatu benda
tertentu, hewan peliharaan kita atau seseorang yang kita kenal baik), berbeda
dengan report, yang merupakan deskripsi sesuatu yang bersifat lebih umum
(misalnya suatu spesies hewan tertentu, jenis tempat layanan tertentu, dan
lain-lain).
Kosakata yang sering digunakan dalam teks yang mendeskripsikan
tempat adalah kata-kata yang berkaitan dengan nama-nama tempat: lokasi, tujuan,
kegunaan, tampilan, dan bukti-bukti masa sekarang kalau diperlukan. Untuk
mendeskripsikan hewan, kata-kata yang digunakan adalah yang mendeskripsikan
klasifikasi, penampilan, habitat, perilaku, siklus hidup, dan kegunaannya.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa netral/objektif.
Teks deskriptif sering menggunakan salah satu bentuk be dalam present
mau pun past tense dan salah satu bentuk have. Tense yang sering dipakai
adalah present tense, tetapi sesekali juga menggunakan past tense
jika hal yang dideskripsikan sudah tidak lagi ada. Bentuk pasif juga sering
digunakan. Teks deskriptif juga sering dilengkapi dengan foto, diagram, peta,
dan lain-lain.
Sebuah teks deskriptif yang
menggunakan unsur kebahasaan yang benar belum tentu bisa dipahami dengan baik
jika tidak koheren dan kohesif. Maka itu dalam menyusun sebuah teks deskriptif,
kita perlu memperhatikan koherensi dan kohesi dari teks.
No comments:
Post a Comment